Black or White

Di antara beragam jenis pulai, yang tergolong populer adalah pulai putih atau orang Sunda bilang lame bodas (Alstonia Scholaris R.Br) dan pulai hitam atau lame hideung (Alstonia angustiloba Miq.). Ada yang menamakan pulai hitam sebagai pulai darat. yang jelas tidak ada hubungannya dengan buaya darat 😉

Perbedaan yang mencolok di antara keduanya ada pada warna batang pohonnya. Kulit batang Pulai putih, sesuai namanya cenderung putih, broken white kali ya… Sedangkan pulai hitam ya agak gosong. Bentuk daun dari pulai putih lebih bulat menyerupai kamboja dibandingkan pulai hitam yang lebih memanjang.

Dari keduanya bisa dimanfaatkan sebagai tanaman obat, meski pulai putih lebih populer dalam hal ini. Sekilas pengamatan di beberapa daerah, pulai hitam lebih sering ditanam sebagai tanaman kayu dibandingkan dengan Pulai putih. Menurut Martawijaya, A. et al. 1992. Indonesian Wood Atlas Vol. I. AFPRDC, AFRD, Dept. of Forestry, Bogor, Indonesia p: 116; Prosea 5(1) p:88 kerapatan kayu (kg/m3) pulai hitam dapat diklasifikasikan dengan Rendah (240), Sedang (360), dan Tinggi (490) dengan kelembaban isi 15 %.

Menurut blognya praktisi pulai yang udah lebih senior penanaman pulai hitam lebih aman terhadap serbuan penyakit dalam budidaya tumpang sari, dibandingkan dengan monokultur. Beliau memberi contoh tumpang sari pulai hitam dengan karet dan labu.

Kami sedang menanam bibit kedua jenis Pulai ini. Pulai hitam kami semai dari benih sementara pulai putih kami tanam dengan stek. Dengan orientasi pulai hitam untuk semacam hutan tanaman rakyat sementara pulai putih untuk taman. Ada yang tertarik? Mau menambah/memverifikasi informasi juga silakan.

1 Komentar

  1. Najih Nahali said,

    Juni 1, 2008 pada 4:33 pm

    Terima kasih informasinya sangat berguna. Saya juga pecinta tanaman termasuk pule. Selama ini saya tahu kegunaan pohon pule sebagai tanaman obat yang sering digunakan bagian kulit batangnya. Apakah benar batang pule sering digunakan untuk patung atau wayang golek? Apa kegunaan lainnya sehingga layak untuk ditanam dalam jumlah besar?

    [pule3] kebun saya terletak di jasinga. pemilihan pule sebagai fokus pembibitan berangkat dari local content jasinga yang dikenal di sementara kalangan sbg produsen golek dg bahan baku pule. untuk patung berbahan pule, lebih identik dengan perajin bali. Kerajinan berbahan pule marak juga di Yogya. Pule untuk bahan baku pensil (ekspor ke Eropa) spesialisnya adalah PT XIP di Sumatera. multiplier effect yg besar dari pule seharusnya dipertimbangkan sebagai tanaman yg dikelola secarfa intensif.


Tinggalkan Balasan ke Najih Nahali Batalkan balasan